Postingan

Halo teman-teman, apa kabar kalian? Jika kalian punya blog atau website dan ingin banget meningkatkan penghasilan lewat Google AdSense, kali...

Tingkatkan CPC & CTR AdSense dengan Strategi Ampuh untuk Pendapatan Blog Lebih Besar

Halo teman-teman, apa kabar kalian? Jika kalian punya blog atau website dan ingin banget meningkatkan penghasilan lewat Google AdSense, kalian berada di tempat yang tepat. Dalam artikel yang sangat panjang ini, kita akan kupas tuntas gimana caranya menaikkan Cost Per Click (CPC) dan Click-Through Rate (CTR), dua hal penting yang sangat memengaruhi besaran uang yang bisa kalian dapatkan dari iklan di blog.

Kita bakal bahas strategi-strategi jitu supaya blog kalian makin menarik di mata pengiklan. Dengan begitu, nilai klik (CPC) bisa melonjak, dan persentase pengunjung yang mengklik iklan (CTR) juga ikut naik. Kita akan bedah kenapa kedua hal ini krusial, gimana mengoptimalkan konten, cara memilih topik yang pas, sampai gimana menempatkan iklan dengan taktik yang tepat. Nggak ketinggalan, kita juga akan kupas soal SEO—karena kalau blog kalian gampang ditemukan di mesin pencari, jumlah pengunjung pasti meningkat. Lebih banyak pengunjung = lebih besar peluang klik = pendapatan blog yang makin mantap!

Kenapa artikel ini penting? Soalnya banyak banget blogger pemula yang pusing kenapa pendapatan AdSense mereka nggak meroket seperti harapan. Bisa saja topik blog kurang diminati pengiklan, atau penempatan iklannya kurang tepat, atau pengunjung yang datang memang bukan target yang diincar pengiklan. Semua pertanyaan ini akan kita jawab dengan bahasa yang simpel dan ramah, jadi santai aja, siapin camilan, dan mari kita melangkah bareng-bareng.

Catatan Penting: Tenang, di sini kita nggak akan menyebutkan rumus teknis atau formula yang ribet. Intinya, kalian akan tetap dapat esensi penting soal cara menaikkan CPC dan CTR, tanpa perlu pusing dengan angka-angka yang bikin migrain. Yuk, kita langsung jalan!

Di artikel ini, kita punya 20 bahasan utama, mulai dari dasar-dasar Google AdSense sampai strategi lanjutan untuk meningkatkan CPC, CTR, serta membangun traffic yang stabil. Kita juga akan bahas pentingnya menjaga kualitas, menghindari pelanggaran, dan kenapa strategi jangka panjang jauh lebih berguna daripada cara-cara instan. Nanti di akhir, semoga kalian punya gambaran lengkap buat bikin blog kalian lebih “moncer” dalam soal periklanan.

Oke, siap? Mari kita mulai!

Hello friends, how are you doing? If you own a blog or website and want to earn more revenue through Google AdSense, you’ve come to the righ...

Boost Your Google AdSense CPC & CTR with Proven Strategies for Higher Blog Earnings

Hello friends, how are you doing? If you own a blog or website and want to earn more revenue through Google AdSense, you’ve come to the right place. In this comprehensive article, we’re going to explore a variety of methods to increase your Cost Per Click (CPC) and Click-Through Rate (CTR), two crucial metrics that greatly influence how much you earn from ads on your blog.

We will dig into how to make your blog more appealing to advertisers so that the monetary value of each ad click (CPC) goes up, and the percentage of people who click on your ads (CTR) also rises. We’ll discuss why these two factors matter, how to optimize your content, strategies for choosing the right topics, and how to place ads strategically. We’ll also highlight the importance of SEO so that your blog becomes easier for people to find through search engines. With increased visibility in search results, you can attract more visitors—and with more visitors, your opportunities for higher ad clicks multiply, which ultimately boosts your blog income.

Why is this article so important? Many beginner bloggers are confused about why their Google AdSense income doesn’t grow as they expect. Perhaps their chosen topic isn’t in high demand among advertisers, or maybe their ad placement is not ideal, or the visitors aren’t aligned with what advertisers want. We’ll address these concerns in a simple, straightforward way. So get comfortable, grab some snacks, and let’s go step by step!

Important Note: We won’t delve into complicated formulas here. Don’t worry, you will still get all the essential information needed to improve your CPC and CTR, without headaches from too many numbers. Let’s keep it simple but thorough!

Below, you’ll find 20 sections covering everything from basic AdSense concepts up to advanced strategies for boosting both CPC and CTR. We’ll also explore how to build long-term blog traffic, keep readers engaged, and maintain ethical standards to avoid any penalty from Google. By the end of this article, you’ll have a well-rounded understanding of how to refine your AdSense strategy for better earnings.

Feel free to revisit specific sections as you implement these techniques on your own blog. Let’s begin!

Cara Mengatasi Gangguan agar Belajar Pemrograman Lebih Fokus

Halo, Teman-Teman! Belajar pemrograman itu menantang, ya? Selain mempelajari kode, seringkali kita juga harus menghadapi gangguan yang mun...

Cara Mengatasi Gangguan agar Belajar Pemrograman Lebih Fokus

Halo, Teman-Teman!

Belajar pemrograman itu menantang, ya? Selain mempelajari kode, seringkali kita juga harus menghadapi gangguan yang muncul, baik dari lingkungan sekitar maupun teknologi. Nah, kali ini saya akan berbagi tips mengatasi gangguan agar kamu bisa lebih fokus dan produktif saat belajar.

Belajar Pemrograman Lebih Fokus

Mengapa Gangguan Menghambat Belajar?

Bayangkan ini: Kamu sedang fokus menulis kode, lalu tiba-tiba notifikasi di HP berbunyi. Kamu melihat pesan itu sebentar, tapi saat kembali ke pekerjaan, kamu merasa kehilangan fokus.

Ternyata, menurut penelitian, hanya satu menit gangguan bisa membuat kita butuh hingga 25 menit untuk kembali ke tingkat fokus semula. Jadi, gangguan kecil sekalipun punya dampak besar.

Tips Mengatasi Gangguan Saat Belajar Pemrograman

1. Simpan HP di Tempat Tersembunyi

HP adalah salah satu sumber gangguan terbesar. Untuk menghindarinya:

  • Aktifkan mode pesawat.
  • Simpan HP di laci atau tempat yang tidak terlihat.
  • Gunakan aplikasi pemblokir notifikasi jika perlu.

Dengan begitu, kamu tidak akan tergoda untuk memeriksa HP setiap kali ada notifikasi.

2. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Tenang

Kadang gangguan datang dari sekitar, seperti suara berisik atau orang yang sering mengajak bicara. Solusinya:

  • Cari ruangan khusus untuk belajar.
  • Beri tahu orang di rumah bahwa kamu butuh waktu untuk fokus.
  • Gunakan earphone atau headphone untuk mengurangi kebisingan.

3. Pilih Waktu yang Tepat

Jika sulit mencari ketenangan, coba belajar di waktu tertentu:

  • Pagi hari saat suasana masih tenang.
  • Malam hari ketika aktivitas rumah mulai reda.

Menentukan waktu belajar yang tepat bisa meningkatkan konsentrasi secara signifikan.

4. Hilangkan Godaan Kecil

Ada banyak godaan lain yang mungkin mengganggu, seperti:

  • Media sosial.
  • Keinginan untuk membuka video hiburan.
  • Kegiatan kecil seperti ngemil tanpa henti.

Untuk mengatasi ini, buatlah aturan sederhana, misalnya:

  • Bekerja 25 menit tanpa gangguan, lalu istirahat 5 menit (metode Pomodoro).
  • Hanya membuka media sosial setelah menyelesaikan target belajar.

Apa Manfaatnya?

Ketika gangguan berkurang, kamu akan:

  1. Belajar lebih cepat: Karena tidak harus terus-menerus "mengulang fokus."
  2. Meningkatkan kualitas belajar: Dengan konsentrasi penuh, pemahamanmu terhadap materi jadi lebih baik.
  3. Merasa lebih puas: Menyelesaikan tugas tanpa gangguan memberikan rasa pencapaian yang menyenangkan.

Kesimpulan

Gangguan kecil bisa sangat menghambat proses belajar. Dengan mengurangi gangguan seperti notifikasi HP, suara bising, atau godaan lainnya, kamu bisa belajar pemrograman dengan lebih produktif dan efisien.

Cobalah tips di atas, dan lihat bagaimana fokusmu meningkat. Selamat belajar, dan jangan lupa terus berlatih! Sampai jumpa di artikel berikutnya. 

Membuat Website Sederhana untuk Belajar Warna dalam Bahasa Asing

Halo, Teman-Teman! Kali ini kita akan membuat sebuah proyek website sederhana yang membantu kita belajar nama-nama warna dalam bahasa ...

Membuat Website Sederhana untuk Belajar Warna dalam Bahasa Asing

Halo, Teman-Teman!

Kali ini kita akan membuat sebuah proyek website sederhana yang membantu kita belajar nama-nama warna dalam bahasa asing, contohnya bahasa Spanyol. Proyek ini memanfaatkan HTML dan CSS yang sudah kita pelajari sebelumnya. Harapannya, sambil belajar cara menata tampilan situs, kita juga bisa menambah kosakata bahasa Spanyol. Yuk, kita langsung mulai!

Membuat Website Sederhana untuk Belajar Warna dalam Bahasa Asing

Apa yang Akan Kita Buat?

Kita akan membuat sebuah website dengan daftar warna. Setiap warna akan ditampilkan dengan teks berwarna dan sebuah gambar kotak yang merepresentasikan warna tersebut. Sebagai contoh:

  • Kata “Rojo” akan tampil dengan teks berwarna merah dan dilengkapi kotak berwarna merah.
  • Kata “Azul” akan tampil dengan teks berwarna biru dan dilengkapi kotak berwarna biru.

Tujuan utama dari proyek ini adalah menciptakan tampilan web yang sederhana namun menarik, sekaligus berfungsi sebagai alat bantu untuk menghafal kosakata bahasa Spanyol terkait warna.

Persiapan dan Struktur Proyek

  1. Buat Folder Proyek
    Pertama, siapkan sebuah folder khusus untuk proyek ini. Di dalamnya, kita akan menyimpan dua file penting: index.html dan style.css. Pastikan kamu menempatkan keduanya dalam lokasi yang mudah diakses di komputer.

  2. Persiapkan File HTML (index.html)
    File inilah yang akan menjadi “kerangka” dari website kita. Di dalam file ini, kita membuat tag HTML dasar seperti <html>, <head>, dan <body>. Lalu, kita juga akan menambahkan:

    • <h1> untuk judul halaman, misalnya “Belajar Warna dalam Bahasa Spanyol”.
    • <h2> untuk menampilkan nama tiap warna.
    • <img> untuk menampilkan gambar kotak berwarna.

    Contohnya dapat dilihat di bawah ini:

    <!DOCTYPE html>
        <html lang="id">
        <head>
            <link rel="stylesheet" href="style.css">
            <title>Belajar Warna</title>
        </head>
        <body>
            <h1>Belajar Warna dalam Bahasa Spanyol</h1>
        
            <h2 id="red" class="color-title">Rojo</h2>
            <img src="red.jpg" alt="Kotak Merah">
        
            <h2 id="blue" class="color-title">Azul</h2>
            <img src="blue.jpg" alt="Kotak Biru">
        
            <!-- Kamu bisa menambahkan warna lainnya, misalnya Verde (hijau), Amarillo (kuning), dan seterusnya -->
        </body>
        </html>
        
  3. Buat File CSS (style.css)
    File CSS digunakan untuk mengatur tampilan atau desain halaman. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

    • Pengaturan Latar Belakang Halaman
      Pastikan file CSS sudah tersambung dengan benar. Caranya, masukkan kode sederhana seperti di bawah ini di awal file style.css:

      body {
              background-color: lightgray;
          }
          

      Jika di browser latar belakang halaman berubah menjadi abu-abu, artinya file CSS sudah terhubung dengan baik.

    • Memberi Warna pada Teks
      Kita akan menggunakan ID Selector untuk mewarnai teks setiap nama warna. Contoh:

      #red {
              color: red;
          }
          
          #blue {
              color: blue;
          }
          
          /* Tambahkan ID untuk warna lain, misalnya #green untuk 'Verde' */
          

      Dengan cara ini, teks “Rojo” akan otomatis berwarna merah, sedangkan teks “Azul” akan otomatis berwarna biru.

    • Pengaturan Font-Weight
      Kita mungkin ingin membuat tampilan teks tidak terlalu tebal. Kamu bisa menggunakan Class Selector seperti berikut:

      .color-title {
              font-weight: normal;
          }
          

      Hasilnya, semua elemen <h2> yang memiliki class “color-title” akan memiliki ketebalan huruf yang lebih ringan.

    • Penyesuaian Ukuran Gambar
      Supaya tampilan gambar kotak warna terlihat seragam, atur lebar dan tinggi gambar menggunakan Element Selector:

      img {
              width: 200px;
              height: 200px;
              display: block;
              margin: 10px auto;
          }
          

      Dengan begitu, setiap kotak akan berukuran 200x200 piksel dan berada di tengah (dengan margin: 10px auto;).

Menambahkan Warna dan Variasi

Agar website ini makin seru, cobalah menambahkan warna lain. Misalnya:

  • Verde (Hijau)
  • Amarillo (Kuning)
  • Negro (Hitam)
  • Blanco (Putih)

Setelah menambahkan <h2> dan <img> untuk masing-masing warna di index.html, jangan lupa menambah ID baru di style.css, misalnya:

#green {
        color: green;
    }
    
    #yellow {
        color: yellow;
    }
    
    /* Dan seterusnya */
    

Hal ini akan membuat website semakin kaya dan membantu kita mengenali lebih banyak kosakata bahasa Spanyol.

Hasil Akhir

Setelah semua langkah diterapkan, website kita akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Teks nama warna akan muncul dengan warna sesuai artinya.
  2. Font lebih ringan dan terkesan rapi.
  3. Gambar kotak untuk setiap warna akan berukuran seragam 200x200 piksel.

Melihat hasil akhirnya, kita bisa sekaligus belajar mengenali warna dan kosakata baru. Dengan terus menambahkan variasi warna, tampilan website akan semakin komprehensif dan edukatif.

Proyek sederhana ini memadukan keseruan belajar HTML dan CSS dengan mempelajari bahasa Spanyol. Kamu juga bisa mengaplikasikan konsep yang sama untuk bahasa lain, atau bahkan menambahkan fitur interaktif seperti kuis warna menggunakan JavaScript. Jangan lupa untuk terus bereksperimen dan menyesuaikan desain agar lebih menarik. Semoga proyek ini bermanfaat dan menambah semangat belajar kamu.

Selamat mencoba, dan kita akan berjumpa lagi di artikel seru selanjutnya!

Halo, Teman-Teman! Pada artikel kali ini, kita akan membahas CSS Selector , yaitu cara untuk memilih elemen HTML mana yang ingin kita atur ...

Mengenal CSS Selector (Cara Mengatur Tampilan Website dengan Tepat)

Halo, Teman-Teman!

Pada artikel kali ini, kita akan membahas CSS Selector, yaitu cara untuk memilih elemen HTML mana yang ingin kita atur tampilannya menggunakan CSS. Dengan memahami CSS Selector, kamu bisa mengatur warna, ukuran, atau tata letak elemen di website dengan lebih mudah.

Apa Itu CSS Selector?

CSS Selector adalah bagian dari CSS yang digunakan untuk "menargetkan" elemen HTML tertentu agar gaya (style) bisa diterapkan pada elemen tersebut. Selector bekerja dengan cara membaca HTML dan memilih elemen yang sesuai, kemudian menerapkan aturan CSS yang kamu tulis.

Berikut ini adalah beberapa jenis CSS Selector yang sering digunakan:

1. Element Selector

Element Selector digunakan untuk menargetkan semua elemen dengan nama tag tertentu.

Contoh:

<h1>Judul</h1>
<h2>Subjudul</h2>
h1 {
    color: blue;
}

Hasilnya, semua elemen <h1> di halaman akan berubah menjadi biru.

2. Class Selector

Class Selector digunakan untuk menargetkan elemen-elemen dengan atribut class tertentu. Class dapat digunakan pada banyak elemen sekaligus.

Contoh:

<h1 class="judul-biru">Judul</h1>
<p class="judul-biru">Paragraf</p>
.judul-biru {
    color: blue;
}

Hasilnya, elemen <h1> dan <p> yang memiliki class="judul-biru" akan berubah menjadi biru.

3. ID Selector

ID Selector digunakan untuk menargetkan elemen dengan atribut id. ID bersifat unik, hanya boleh digunakan pada satu elemen per halaman.

Contoh:

<h1 id="judul-utama">Judul</h1>
#judul-utama {
    color: red;
}

Hasilnya, elemen <h1> dengan id="judul-utama" akan berubah menjadi merah.

4. Attribute Selector

Attribute Selector digunakan untuk menargetkan elemen berdasarkan atribut tertentu, seperti draggable atau href.

Contoh:

<p draggable="true">Bisa diseret</p>
<p draggable="false">Tidak bisa diseret</p>
p[draggable="true"] {
    color: green;
}

Hasilnya, hanya paragraf dengan draggable="true" yang berubah menjadi hijau.

5. Universal Selector

Universal Selector digunakan untuk menargetkan semua elemen dalam halaman HTML.

Contoh:

<h1>Judul</h1>
<p>Paragraf</p>
* {
    text-align: center;
}

Hasilnya, semua elemen akan diratakan ke tengah.

Latihan: Gunakan CSS Selector

  1. Buat file HTML sederhana dengan beberapa elemen seperti <h1>, <p>, atau <div>.
  2. Tambahkan class, id, atau atribut lainnya pada elemen-elemen tersebut.
  3. Tulis aturan CSS untuk masing-masing selector di file CSS terpisah.
  4. Lihat bagaimana selector bekerja untuk menargetkan elemen tertentu.

Kesimpulan

CSS Selector adalah alat penting untuk mengatur tampilan elemen HTML. Dengan memahami cara kerja element, class, ID, attribute, dan universal selector, kamu bisa mengatur desain website dengan lebih efisien dan terstruktur.

Di artikel berikutnya, kita akan membahas CSS Specificity, yaitu cara menentukan prioritas jika ada beberapa aturan CSS yang saling bertabrakan. Selamat mencoba, dan sampai jumpa! 

Halo, Teman-Teman! Kali ini kita akan belajar tentang 3 cara menambahkan CSS ke HTML . CSS adalah cara terbaik untuk membuat website tampa...

3 Cara Menambahkan CSS ke HTML (Inline, Internal, dan External)

Halo, Teman-Teman!

Kali ini kita akan belajar tentang 3 cara menambahkan CSS ke HTML. CSS adalah cara terbaik untuk membuat website tampak menarik dengan warna, tata letak, dan font yang keren. Yuk, kita bahas cara menambahkannya ke dalam HTML!


Apa Itu CSS?

CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets, yang digunakan untuk mengatur tampilan website seperti warna, tata letak, dan animasi. Dengan CSS, kita bisa memisahkan desain dari konten HTML, sehingga kode menjadi lebih rapi dan mudah dikelola.

Ada 3 cara utama untuk menambahkan CSS ke HTML:

  1. Inline CSS
  2. Internal CSS
  3. External CSS

Setiap cara memiliki kegunaan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.


1. Inline CSS

Apa itu Inline CSS?
Inline CSS berarti menambahkan gaya langsung di elemen HTML menggunakan atribut style. Ini cocok untuk perubahan cepat pada satu elemen saja.

Contoh:

<h1 style="color: blue;">Halo, teman-teman!</h1>

Kelebihan:

  • Mudah digunakan untuk mengubah elemen tertentu.

Kekurangan:

  • Tidak efisien untuk mengatur banyak elemen.
  • Membuat kode HTML terlihat berantakan.

2. Internal CSS

Apa itu Internal CSS?
Internal CSS ditulis di dalam tag <style> yang berada di bagian <head> pada dokumen HTML. Cara ini cocok untuk satu halaman website.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
    <style>
        h1 {
            color: red;
        }
    </style>
</head>
<body>
    <h1>Halo, teman-teman!</h1>
</body>
</html>

Kelebihan:

  • Semua gaya terpusat di satu tempat (di tag <style>).
  • Cocok untuk halaman tunggal.

Kekurangan:

  • Tidak efisien untuk website dengan banyak halaman.

3. External CSS

Apa itu External CSS?
External CSS ditulis di file terpisah dengan ekstensi .css, seperti style.css. File ini dihubungkan ke HTML menggunakan tag <link>.

Contoh:

<!-- File HTML -->
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
    <link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
    <h1>Halo, teman-teman!</h1>
</body>
</html>
/* File style.css */
h1 {
    color: green;
}

Kelebihan:

  • File CSS dapat digunakan di banyak halaman website.
  • Mempermudah pengelolaan dan pembaruan desain.

Kekurangan:

  • Membutuhkan pengaturan file tambahan.

Kapan Menggunakan Masing-Masing Cara?

  1. Inline CSS:
    Gunakan hanya untuk perubahan kecil pada satu elemen.

  2. Internal CSS:
    Cocok untuk proyek kecil atau halaman tunggal.

  3. External CSS:
    Pilihan terbaik untuk proyek besar dengan banyak halaman. Ini juga merupakan standar di dunia pengembangan web.


Latihan: Tambahkan CSS ke HTML

Coba praktekkan 3 cara menambahkan CSS di atas. Buat file HTML sederhana, lalu tambahkan gaya menggunakan inline, internal, dan external CSS. Amati perbedaannya!


Kesimpulan

Menambahkan CSS ke HTML bisa dilakukan dengan 3 cara: inline, internal, dan external. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung kebutuhan proyekmu. Di artikel berikutnya, kita akan belajar lebih dalam tentang selector CSS untuk menargetkan elemen tertentu dengan lebih fleksibel.

Selamat mencoba, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya! 

Halo, Teman-Teman! Di artikel kali ini, kita akan mengenal CSS (Cascading Style Sheets). Jika sebelumnya kita sudah belajar tentang HTML,...

Mengenal CSS dan Mengapa Kita Membutuhkannya?

Halo, Teman-Teman!

Di artikel kali ini, kita akan mengenal CSS (Cascading Style Sheets). Jika sebelumnya kita sudah belajar tentang HTML, sekarang saatnya mempelajari CSS, yaitu teknologi yang membuat website tampak menarik. Kenapa CSS penting? Yuk, kita bahas!


Apa Itu CSS?

CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Sesuai namanya, CSS bekerja dengan cara seperti "air terjun" (cascade), di mana gaya diterapkan dari yang paling umum ke yang paling spesifik. Dengan CSS, kita bisa mengatur tampilan website, seperti warna, ukuran font, tata letak, dan banyak lagi.


Kenapa Kita Membutuhkan CSS?

Saat internet pertama kali muncul, semua website hanya menggunakan HTML. Hasilnya? Website terlihat kaku dan mirip satu sama lain. Semua elemen styling, seperti warna atau tata letak, harus ditulis langsung di dalam kode HTML, sehingga kode menjadi sangat panjang dan sulit dibaca.

Nah, di tahun 1996, muncullah CSS yang memisahkan antara konten (HTML) dan desain. Dengan CSS, kode HTML tetap rapi, dan kita bisa mengatur tampilan website di file yang terpisah. Inilah yang disebut dengan "separation of concerns".


Apa yang Bisa Dilakukan CSS?

CSS memungkinkan kita melakukan banyak hal yang tidak mungkin dilakukan dengan HTML saja. Misalnya:

  1. Mengubah Warna dan Font: CSS dapat mengatur warna teks, ukuran, dan jenis font agar tampak lebih menarik.
  2. Mengatur Tata Letak: CSS dapat mengatur posisi elemen di halaman, seperti menempatkan gambar di tengah atau membuat kolom.
  3. Membuat Animasi: Dengan CSS, kita bisa membuat transisi dan animasi sederhana tanpa menggunakan JavaScript.

Untuk melihat perbedaannya, coba bayangkan website sederhana dengan HTML saja. Tampilannya akan biasa saja. Tapi, jika kita tambahkan CSS, website tersebut bisa terlihat jauh lebih cantik dengan warna, font, dan tata letak yang menarik.


Contoh Transformasi HTML dengan CSS

Kamu bisa mencoba bermain dengan website berikut: appbrewery.github.io/just-add-css. Di sana, kamu bisa mematikan dan menghidupkan CSS untuk melihat perubahan yang terjadi. Tanpa CSS, tampilan website sangat polos. Tetapi begitu CSS diaktifkan, website langsung berubah menjadi lebih indah.


Kesimpulan

CSS adalah kunci untuk membuat website yang menarik dan mudah diatur. Dengan memisahkan konten dari desain, CSS membantu kita fokus pada masing-masing bagian tanpa membuat kode jadi berantakan.

Di artikel selanjutnya, kita akan mulai belajar cara menulis kode CSS pertama kita dan bagaimana menghubungkannya dengan HTML. Siap mencoba?

Selamat belajar, dan sampai jumpa di artikel berikutnya! 

Cara Hosting Website Secara Gratis dengan GitHub

Halo teman-teman! Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bagaimana cara hosting website yang sudah kita buat sebelumnya secara gratis...

Cara Hosting Website Secara Gratis dengan GitHub

Halo teman-teman!

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bagaimana cara hosting website yang sudah kita buat sebelumnya secara gratis menggunakan GitHub. Dengan melakukan hosting, website kamu bisa diakses oleh siapa saja dari berbagai belahan dunia. Bahkan, temanmu yang tinggal di negara lain juga bisa melihat website milikmu tanpa hambatan. Penasaran bagaimana caranya? Yuk, kita bahas satu per satu!

Cara Hosting Website Secara Gratis dengan GitHub

Apa Itu Web Hosting?

Sebelum kita masuk ke pembahasan teknis, penting untuk memahami dulu apa itu web hosting. Secara sederhana, web hosting adalah proses menyimpan berkas-berkas website (seperti file HTML, CSS, JavaScript, gambar, dan berkas pendukung lainnya) di dalam sebuah web server yang terhubung dengan internet. Dengan cara ini, orang lain bisa membuka website kita kapan pun dan di mana pun selama mereka terhubung ke internet.

Kalau saat ini kamu hanya menyimpan file HTML di komputermu sendiri, website tersebut hanya bisa diakses secara lokal, atau biasa disebut local development. Ini tentu membatasi akses karena hanya komputer tersebut yang dapat menampilkan halaman website. Untuk membuat website-mu bisa diakses banyak orang, kita perlu memindahkan file tersebut ke server agar website benar-benar live dan siap dikunjungi siapa saja.

Mengapa Memilih GitHub untuk Hosting?

Ada banyak pilihan layanan hosting di internet, mulai dari yang gratis hingga berbayar. Namun, GitHub menawarkan beberapa kelebihan yang menjadikannya pilihan menarik, khususnya bagi kita yang baru belajar dan tidak mau mengeluarkan biaya tambahan. Berikut beberapa alasannya:

  1. Gratis: GitHub mengizinkan kita untuk menyimpan kode sumber dan file-file proyek tanpa biaya. Ini sangat cocok bagi pemula atau pelajar.
  2. Kemudahan Kolaborasi: GitHub menyediakan version control system berbasis Git. Artinya, kamu bisa bekerja sama dengan banyak orang dalam satu proyek, sekaligus melacak perubahan kode dengan mudah.
  3. GitHub Pages: Fitur ini memungkinkan kita untuk melakukan hosting website statis (HTML, CSS, JavaScript) secara langsung dari repository GitHub kita. Prosesnya relatif mudah dan tidak membutuhkan konfigurasi server yang rumit.
  4. Portofolio Online: Bagi yang ingin memamerkan hasil kerja atau portofolio, GitHub Pages adalah cara praktis untuk memperlihatkan kemampuanmu di bidang web development. Kamu bisa membagikan tautan website-mu ke teman, klien, atau perekrut kerja dengan mudah.

Dengan segala kelebihan tersebut, tidak heran kalau GitHub menjadi pilihan favorit banyak pengembang, baik yang sudah profesional maupun pemula.

Langkah-Langkah Hosting Website di GitHub

Berikut ini adalah panduan yang dapat kamu ikuti untuk mengunggah website ke GitHub dan menampilkannya secara online.

1. Buat Akun GitHub

  • Jika kamu belum memiliki akun, kunjungi github.com dan daftar menggunakan email.
  • Setelah mendaftar, jangan lupa untuk memverifikasi email dan lengkapi profilmu.
  • Jika sudah punya akun GitHub, kamu bisa langsung masuk dengan mengklik Sign In.

2. Buat Repository Baru

  1. Setelah masuk ke GitHub, cari tombol "+" di pojok kanan atas halaman GitHub.
  2. Klik tombol New Repository untuk membuat repository baru.
  3. Beri nama repository sesuai kebutuhan, misalnya html-portfolio atau personal-website.
  4. Pastikan repository dibuat Public agar semua orang dapat mengakses file website.
  5. Centang opsi Add a README file untuk menambahkan file README secara otomatis.
  6. Terakhir, klik Create Repository.

Repository inilah yang nantinya menjadi tempat kita menyimpan seluruh file website.

3. Unggah File Website

Setelah repository berhasil dibuat, kita perlu mengunggah file HTML, CSS, JavaScript, dan file lainnya ke dalam repository tersebut. Langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Masuk ke halaman repository yang baru saja dibuat.
  2. Klik tombol Add file, lalu pilih Upload files.
  3. Seret (drag) semua file dari folder proyek web-mu ke area unggah di GitHub.
    • Sebagai catatan, sebaiknya unggah hanya isi folder, bukan folder itu sendiri.
  4. Setelah file berhasil diunggah, klik Commit changes untuk menyimpan file ke repository.

Ingat, usahakan nama file utamamu adalah index.html, karena GitHub Pages akan menampilkan file ini sebagai halaman utama website.

4. Atur GitHub Pages

Setelah mengunggah file, kita perlu mengaktifkan GitHub Pages untuk repository tersebut agar website bisa diakses. Berikut caranya:

  1. Masuk ke tab Settings di repository GitHub (biasanya ada di bagian atas halaman).
  2. Gulir ke bawah sampai menemukan bagian Pages (di GitHub terbaru, terkadang terletak di sidebar kiri di bawah menu “Code and automation” atau “Pages”).
  3. Di bagian Branch, ubah dari “None” menjadi main.
  4. Klik Save atau Save Changes untuk mengaktifkan GitHub Pages.

Setelah langkah ini selesai, GitHub akan memproses build website milikmu. Prosesnya hanya memakan waktu beberapa menit saja.

5. Tunggu Hingga Website Aktif

Dalam beberapa saat, GitHub akan menampilkan alamat atau URL website-mu di bagian GitHub Pages. Biasanya formatnya seperti ini:

https://username.github.io/html-portfolio

Di sinilah kamu bisa melihat website-mu yang sudah live. Jika URL tersebut belum muncul atau belum aktif, tunggu beberapa menit dan refresh halaman. Terkadang, GitHub membutuhkan waktu untuk memproses dan menyebarkan (deploy) website tersebut.

Tips dan Trik

  1. Gunakan index.html sebagai File Utama
    Pastikan file utama berisi struktur HTML utamamu bernama index.html. Inilah file yang akan secara otomatis dibuka oleh GitHub Pages.

  2. Perhatikan Ukuran Gambar
    Jika website-mu memuat banyak gambar, cobalah untuk mengecilkan (kompres) gambar tersebut sebelum diunggah. Hal ini akan membantu website terbuka lebih cepat saat diakses pengunjung.

  3. Struktur Folder yang Rapi
    Pisahkan file CSS, JavaScript, dan gambar ke dalam folder masing-masing (misalnya css, js, dan images). Struktur yang rapi akan memudahkanmu dalam melakukan perubahan di kemudian hari.

  4. Pantau Menu Settings > Pages
    Jika website tidak langsung muncul, coba refresh halaman Settings > Pages beberapa kali. Kadang-kadang, GitHub butuh waktu lebih lama untuk deploy.

  5. Gunakan Fitur Custom Domain (opsional)
    Jika suatu saat kamu ingin memakai domain sendiri (misalnya, namamu.com), GitHub Pages juga mendukung custom domain. Namun, ini membutuhkan pengaturan DNS dan pembelian domain terpisah.

Bagikan Website Anda!

Setelah semuanya selesai, jangan lupa untuk membagikan URL website-mu ke teman, keluarga, atau rekan kerja. Ini adalah bukti nyatamu bahwa kamu sudah berhasil membuat website yang dapat diakses banyak orang. Semakin sering website-mu dikunjungi, semakin besar pula kesempatanmu mendapatkan masukan berharga untuk pengembangan berikutnya.

Selain itu, website yang sudah aktif di GitHub Pages juga dapat dijadikan portofolio online. Apabila kamu sedang mencari pekerjaan di bidang web development atau desain, menampilkan website ini kepada recruiter atau klien potensial bisa menjadi nilai tambah. Mereka dapat melihat langsung hasil kerjamu dan menilai seberapa jauh kemampuanmu dalam membangun tampilan maupun fungsionalitas website.

Selanjutnya

Kita sudah berhasil membuat website online menggunakan GitHub Pages. Langkah-langkahnya pun tidak sulit, bukan? Pada pelajaran atau tutorial berikutnya, kita bisa melanjutkan dengan mempelajari CSS (Cascading Style Sheets) untuk mempercantik tampilan website. Dengan CSS, kita bisa mengubah warna, mengatur tata letak, dan menambahkan berbagai efek visual yang menarik. Website yang terlihat profesional tentu akan membuat pengunjung betah, dan pada akhirnya meningkatkan kredibilitas kamu sebagai pembuatnya.

Jika kamu sudah menguasai HTML dan CSS, maka langkah berikutnya adalah mencoba JavaScript untuk menambahkan interaktivitas pada website. Semoga tutorial singkat ini bermanfaat dan membantu kamu memahami cara hosting website secara gratis dengan GitHub.

Selamat bereksperimen, dan sampai jumpa di pelajaran selanjutnya! Jangan lupa terus belajar dan bereksplorasi dengan berbagai fitur menarik yang ditawarkan GitHub. Semoga sukses!

Halo teman-teman! Selamat! Kita sudah sampai di bagian proyek besar: membuat website portfolio pertama . Website ini adalah tempat di mana ...

Membuat Website Portfolio Sederhana dengan HTML

Halo teman-teman!

Selamat! Kita sudah sampai di bagian proyek besar: membuat website portfolio pertama. Website ini adalah tempat di mana kamu bisa memamerkan hasil kerja dan proyek coding yang sudah kamu buat. Siap? Yuk kita mulai langkah-langkahnya!


Apa Itu Website Portfolio?

Website portfolio adalah halaman yang menunjukkan karya atau proyek yang sudah kamu buat. Bagi seorang web developer, memiliki portfolio adalah cara terbaik untuk menunjukkan keahlianmu kepada orang lain, seperti teman, keluarga, atau bahkan calon pemberi kerja.

Pada proyek kali ini, kita akan membuat website portfolio sederhana hanya dengan HTML.


Struktur Website Portfolio

Nantinya, website kita akan memiliki:

  1. Judul dan Subjudul: Untuk memperkenalkan website.
  2. Daftar Proyek: Berisi link dan gambar dari proyek yang pernah kamu buat, seperti:
    • Proyek Movie Ranking (dari pelajaran sebelumnya).
    • Proyek Undangan Ulang Tahun.
  3. Halaman About Me dan Contact Me: Untuk menceritakan tentang dirimu dan cara orang menghubungimu.

Langkah-Langkah Membuat Website Portfolio

1. Siapkan HTML Boilerplate

Mulailah dengan HTML boilerplate seperti yang sudah kita pelajari:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
  <title>Portfolio Saya</title>
</head>
<body>
  <h1>Selamat Datang di Portfolio Saya</h1>
  <h2>Proyek Saya</h2>
  <hr>
</body>
</html>

2. Tambahkan Proyek-Anda

Setiap proyek akan memiliki:

  • Judul Proyek.
  • Gambar (screenshot).
  • Link ke proyek.

Berikut contoh menambahkan proyek:

<h3>Movie Ranking Project</h3>
<a href="./public/movie-ranking.html">
  <img src="./assets/images/movie-ranking.png" alt="Movie Ranking Project" height="200">
</a>
<hr>
<h3>Birthday Invite Project</h3>
<a href="./public/birthday-invite.html">
  <img src="./assets/images/birthday-invite.png" alt="Birthday Invite Project" height="200">
</a>

3. Tambahkan Halaman About Me dan Contact Me

Di bagian bawah portfolio, tambahkan link untuk halaman tambahan:

<hr>
<h2>Halaman Lain</h2>
<a href="./public/about.html">About Me</a> | 
<a href="./public/contact.html">Contact Me</a>

Cara Menambahkan Screenshot Proyek

  1. Ambil Screenshot Proyek:

    • Gunakan tombol Print Screen (Windows) atau Command + Shift + 4 (Mac).
    • Simpan gambar di folder assets/images/.
  2. Tambahkan Gambar ke HTML: Gunakan tag <img> dengan atribut src:

    <img src="./assets/images/movie-ranking.png" alt="Movie Ranking Project" height="200">
    

Tips:

  • Gunakan atribut height="200" agar gambar tidak terlalu besar.
  • Beri nama file gambar yang jelas, misalnya: movie-ranking.png.

Contoh Kode Lengkap

Berikut adalah kode lengkap untuk website portfolio sederhana:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
  <title>Portfolio Saya</title>
</head>
<body>
  <h1>Selamat Datang di Portfolio Saya</h1>
  <h2>Proyek Saya</h2>
  <hr>

  <h3>Movie Ranking Project</h3>
  <a href="./public/movie-ranking.html">
    <img src="./assets/images/movie-ranking.png" alt="Movie Ranking Project" height="200">
  </a>
  <hr>

  <h3>Birthday Invite Project</h3>
  <a href="./public/birthday-invite.html">
    <img src="./assets/images/birthday-invite.png" alt="Birthday Invite Project" height="200">
  </a>
  <hr>

  <h2>Halaman Lain</h2>
  <a href="./public/about.html">About Me</a> | 
  <a href="./public/contact.html">Contact Me</a>
</body>
</html>

Tantangan: Buat Portfolio Versimu!

  • Kustomisasi judul, gambar, dan proyek.
  • Tambahkan halaman "About Me" dengan cerita tentang dirimu.
  • Tambahkan halaman "Contact Me" dengan cara orang bisa menghubungimu (email, media sosial, dll).

Kesimpulan

Selamat! Kamu baru saja membuat website portfolio pertama. Website ini adalah awal yang bagus untuk menunjukkan keahlianmu. Nantinya, kita akan belajar cara mempercantik website ini dengan CSS.

Jangan lupa bagikan website portfolio-mu kepada teman atau keluargamu. Sampai jumpa di pelajaran berikutnya, ya! 

Halo teman-teman! Kali ini, kita akan belajar tentang HTML Boilerplate , yaitu kerangka dasar yang menjadi struktur utama file HTML. Ibarat...

Mengenal HTML Boilerplate

Halo teman-teman!

Kali ini, kita akan belajar tentang HTML Boilerplate, yaitu kerangka dasar yang menjadi struktur utama file HTML. Ibarat menulis surat, HTML Boilerplate ini seperti format standar: ada bagian pembuka, isi, dan penutup. Yuk, kita bahas langkah demi langkah!


Apa Itu HTML Boilerplate?

HTML Boilerplate adalah template awal yang digunakan untuk setiap file HTML. Ini memastikan bahwa kode HTML kita punya struktur yang rapi dan standar, sehingga browser bisa membaca dan menampilkan website kita dengan benar.


Komponen Dasar HTML Boilerplate

HTML Boilerplate terdiri dari beberapa bagian penting:

1. Deklarasi Doctype

Baris pertama di setiap file HTML adalah deklarasi Doctype. Ini memberi tahu browser bahwa kita menggunakan HTML5. Formatnya seperti ini:

<!DOCTYPE html>

2. Elemen <html>

Semua elemen HTML ada di dalam elemen <html>. Ini adalah akar dari dokumen HTML. Kita juga bisa menambahkan atribut lang untuk menunjukkan bahasa utama situs. Misalnya, jika situs dalam bahasa Indonesia:

<html lang="id">

3. Elemen <head>

Bagian ini berisi informasi tentang website yang tidak terlihat langsung oleh pengguna. Contohnya:

  • <meta charset="UTF-8">: Menentukan karakter yang digunakan. UTF-8 mendukung banyak karakter, termasuk emoji.
  • <title>: Menentukan judul website yang tampil di tab browser.
    <head>
      <meta charset="UTF-8">
      <title>Website Saya</title>
    </head>
    

4. Elemen <body>

Semua konten website, seperti teks, gambar, dan link, diletakkan di dalam elemen <body>. Misalnya:

<body>
  <h1>Halo Dunia!</h1>
  <p>Selamat datang di website saya.</p>
</body>

Struktur Lengkap HTML Boilerplate

Berikut adalah contoh lengkap HTML Boilerplate:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
  <title>Website Saya</title>
</head>
<body>
  <h1>Halo Dunia!</h1>
  <p>Selamat datang di website saya.</p>
</body>
</html>

Tips Penting: Shortcut Boilerplate di VS Code

Kamu tidak perlu mengetik semuanya secara manual setiap kali membuat file HTML baru. Di VS Code, cukup:

  1. Buat file baru dengan ekstensi .html.
  2. Ketik tanda seru ! lalu tekan Enter.
    VS Code akan otomatis men-generate HTML Boilerplate untukmu!

Latihan: Membuat Burger dengan HTML

Sekarang, saatnya berlatih! Bayangkan kita membuat sebuah burger, tapi dalam bentuk HTML. Gunakan elemen HTML untuk mewakili bagian-bagian burger:

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <title>Burger Saya</title>
</head>
<body>
  <div class="burger">
    <div class="bun-top">Roti Atas</div>
    <div class="lettuce">Selada</div>
    <div class="meat">Daging</div>
    <div class="bun-bottom">Roti Bawah</div>
  </div>
</body>
</html>

Coba buat burger versimu sendiri! Tambahkan elemen seperti keju, tomat, atau saus, dan pastikan menggunakan indentasi yang rapi agar kodenya mudah dibaca.


Kesimpulan

HTML Boilerplate adalah fondasi setiap website. Dengan memahami strukturnya, kamu sudah siap membangun halaman web yang lebih kompleks. Jangan lupa latihan membuat burger HTML-mu sendiri, ya!

Selanjutnya, kita akan belajar tentang nesting dan bagaimana menjaga kode tetap rapi dengan indentasi yang baik. Sampai jumpa di pelajaran berikutnya! 

Halo teman-teman! Kali ini, kita akan belajar bagaimana membuat website multi-halaman . Kalau sebelumnya kita hanya membuat satu halaman HT...

Membuat Website Multi-Halaman dengan HTML

Halo teman-teman!

Kali ini, kita akan belajar bagaimana membuat website multi-halaman. Kalau sebelumnya kita hanya membuat satu halaman HTML saja, sekarang kita akan menambahkan halaman lain, seperti halaman "About" dan "Contact". Yuk, kita mulai!


Apa Itu Website Multi-Halaman?

Website multi-halaman adalah situs yang memiliki lebih dari satu file HTML. Contohnya:

  • Halaman utama: index.html
  • Halaman tentang: about.html
  • Halaman kontak: contact.html

Semua file ini disimpan dalam satu Project folder. Folder ini juga bisa berisi gambar, file CSS, atau file lainnya yang mendukung website.


Cara Menautkan Halaman dengan Anchor Tag

Untuk berpindah antar halaman, kita menggunakan anchor tag (<a>). Contoh:

<a href="./about.html">Tentang Kami</a>

Kode di atas akan membuat link yang mengarahkan pengguna ke file about.html.

Catatan:

  • ./: Artinya file ada di folder yang sama dengan index.html.
  • Kalau file ada di folder lain, gunakan relative path. Misalnya:
    <a href="./public/contact.html">Hubungi Kami</a>
    

Praktik: Menautkan Halaman

Bayangkan kamu punya struktur folder seperti ini:

- index.html
- public
  - about.html
  - contact.html
- assets
  - images
    - cat.png
  1. Menambahkan Link ke Halaman "About" Tambahkan anchor tag di index.html untuk menautkan ke halaman about.html:

    <a href="./public/about.html">Tentang Kami</a>
    
  2. Menambahkan Link ke Halaman "Contact" Tambahkan anchor tag di index.html untuk menautkan ke halaman contact.html:

    <a href="./public/contact.html">Hubungi Kami</a>
    

Coba buka file index.html di browser dan klik link tersebut. Kalau berhasil, kamu akan diarahkan ke halaman yang sesuai.


Menambahkan Gambar Sebagai Link

Kamu juga bisa menggunakan gambar sebagai link. Contohnya, tambahkan gambar kucing di index.html yang mengarahkan ke halaman "About".

Kode HTML-nya seperti ini:

<a href="./public/about.html">
  <img src="./assets/images/cat.png" alt="Tentang Kami">
</a>

Tantangan: Coba Sendiri!

  1. Buat folder dan file dengan struktur berikut:
    - index.html
    - public
      - about.html
      - contact.html
    - assets
      - images
        - cat.png
    
  2. Tambahkan link di index.html untuk mengarahkan ke halaman "About" dan "Contact".
  3. Tambahkan gambar di halaman utama (index.html) yang berfungsi sebagai link ke halaman "About".

Kesimpulan

Sekarang kamu sudah tahu cara membuat website multi-halaman dengan HTML. Kamu belajar:

  • Menggunakan file path untuk menautkan halaman.
  • Menambahkan gambar sebagai link.

Selanjutnya, kita akan belajar tentang HTML boilerplate dan bagaimana menata struktur website dengan lebih rapi. Sampai jumpa di artikel berikutnya, dan selamat mencoba!

Halo teman-teman! Pada artikel kali ini, kita akan belajar tentang konsep baru yang penting untuk pemrograman web, yaitu file paths . Kalau...

Belajar Path File di HTML

Halo teman-teman!

Pada artikel kali ini, kita akan belajar tentang konsep baru yang penting untuk pemrograman web, yaitu file paths. Kalau sebelumnya kita sudah belajar tentang elemen gambar di HTML, kali ini kita akan memahami cara mengatur lokasi file gambar (atau file lainnya) agar bisa ditampilkan di website. Yuk, langsung mulai!

Apa Itu File Path?

Bayangkan kamu ingin menunjukkan lokasi spesifik suatu tempat ke temanmu. Misalnya, “Pergi ke Jakarta, masuk ke daerah Menteng, lalu cari Jalan Kebon Sirih.” Nah, komputer juga butuh cara untuk menemukan lokasi file, seperti gambar, dokumen, atau halaman HTML lainnya. Inilah yang disebut file path.

File path bisa diartikan sebagai “alamat” file atau folder di komputer kamu. Ada dua jenis file path yang sering digunakan:

  1. Absolute Path
    Alamat lengkap file yang dimulai dari “akar” (root) komputer. Misalnya:

    • Windows: C:\Project\Images\kucing.png
    • Mac: /Users/NamaUser/Project/Images/kucing.png
  2. Relative Path
    Alamat file yang relatif terhadap lokasi file tempat kamu menulis kode. Misalnya:

    • Dari file index.html ke gambar kucing.png di folder yang sama: ./kucing.png
    • Kalau gambarnya ada di folder lain: ./Images/kucing.png

Kenapa Harus Paham File Path?

Dalam web development, kita sering menggunakan relative path karena:

  • Lebih fleksibel: Kalau folder dipindahkan, file path ini tetap valid.
  • Lebih sederhana: Tidak perlu mengetik alamat lengkapnya.

Karakter Khusus di Relative Path

Ada beberapa simbol penting yang membantu kamu menavigasi file path:

  1. ./
    Artinya: “Di folder ini.”
    Contoh: ./kucing.png untuk file kucing.png di folder yang sama.

  2. ../
    Artinya: “Naik satu folder.”
    Contoh: Kalau file kucing.png ada di folder lain: ../Images/kucing.png.

Latihan: Menampilkan Gambar Hewan

Kamu punya folder dengan struktur seperti ini:

- Folder0
  - index.html
  - rabbit.png
  - Folder3
    - cat.png
- Folder1
  - fish.png
  - Folder2
    - bird.png
- dog.png

Tantangan: Tampilkan semua gambar hewan (rabbit, cat, dog, fish, bird) di halaman HTML! Berikut langkah-langkahnya:

  1. Rabbit
    Rabbit ada di folder yang sama dengan index.html. Jadi path-nya:

    <img src="./rabbit.png" alt="rabbit">
    
  2. Cat
    Cat ada di dalam Folder3. Jadi path-nya:

    <img src="./Folder3/cat.png" alt="cat">
    
  3. Dog
    Dog ada di luar folder Folder0. Kita perlu naik satu level:

    <img src="../dog.png" alt="dog">
    
  4. Fish
    Fish ada di Folder1, satu level di atas dan masuk ke folder tersebut:

    <img src="../Folder1/fish.png" alt="fish">
    
  5. Bird
    Bird ada di dalam Folder2, yang berada di dalam Folder1. Path-nya:

    <img src="../Folder1/Folder2/bird.png" alt="bird">
    

Tips untuk Pemula

  • Gunakan Preview di teks editor seperti VS Code untuk memeriksa apakah gambar tampil.
  • Kalau gambar tidak muncul, cek ulang path-nya dan perhatikan folder tempat file HTML kamu berada.
  • Selalu tambahkan atribut alt untuk memberi deskripsi gambar.

Kesimpulan:
Sekarang kamu sudah tahu cara menggunakan file paths untuk menampilkan file di HTML. Di pelajaran berikutnya, kita akan belajar cara menggunakan path ini untuk membuat website dengan banyak halaman. Jadi, jangan lewatkan ya!

Selamat mencoba!

Cara Membentuk Kebiasaan Belajar Koding yang Konsisten

Halo teman-teman! Kalian sudah menyelesaikan modul lain dalam perjalanan belajar koding ini. Keren banget! Tapi perjalanan ini belum seles...

Cara Membentuk Kebiasaan Belajar Koding yang Konsisten

Belajar Koding

Halo teman-teman!

Kalian sudah menyelesaikan modul lain dalam perjalanan belajar koding ini. Keren banget! Tapi perjalanan ini belum selesai, dan untuk sukses, kita butuh kebiasaan belajar yang konsisten. Di blog kali ini, aku akan berbagi tips bagaimana membentuk kebiasaan belajar koding yang solid. Yuk, langsung kita bahas!


Mengapa Kebiasaan Itu Penting?

Belajar koding tidak bisa dilakukan hanya dalam satu atau dua akhir pekan. Koding membutuhkan latihan rutin untuk benar-benar menguasainya. Jika kalian bisa meluangkan waktu 1 jam per hari selama 100 hari, hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan belajar hanya sesekali. Konsistensi adalah kunci!


Bagaimana Membentuk Kebiasaan Belajar Koding?

1. Buat Target 100 Hari Koding

Cobalah membuat tantangan pribadi: 100 Hari Koding. Luangkan satu jam setiap hari untuk belajar atau mengerjakan proyek koding. Fokus pada kemajuan kecil, seperti menyelesaikan satu modul atau memperbaiki satu bug.

2. Tandai di Kalender

Salah satu cara efektif untuk membentuk kebiasaan adalah dengan menandai kalender setiap kali kalian menyelesaikan sesi belajar.

  • Setiap kali kalian belajar koding, beri tanda di kalender.
  • Ketika kalian sudah mengumpulkan tanda selama beberapa hari, kalian akan merasa termotivasi untuk tidak memutus rantai.

Tips ini terinspirasi dari Jerry Seinfeld, komedian terkenal, yang setiap hari menulis lelucon dan menandai kalendernya. Kebiasaan ini menciptakan rasa tanggung jawab untuk tetap konsisten.

3. Jadikan Rutinitas Harian

Cobalah menetapkan waktu yang sama setiap hari untuk belajar koding. Misalnya:

  • Pagi: Sebelum memulai aktivitas lain.
  • Malam: Sebelum tidur.

Dengan jadwal yang teratur, belajar koding akan terasa seperti rutinitas sehari-hari, seperti menyikat gigi.

4. Mulai dari yang Sederhana

Kalian tidak perlu langsung mengerjakan proyek besar. Fokuslah pada langkah kecil:

  • Belajar satu elemen HTML baru.
  • Membuat satu file CSS.
  • Menyelesaikan satu bagian dari proyek kecil.

Langkah-langkah kecil ini akan membangun momentum belajar kalian.

5. Gunakan To-Do List

Buat daftar tugas harian untuk belajar koding. Bahkan jika itu adalah tugas kecil, seperti "Baca tentang <img> tag", menandainya sebagai selesai akan memberikan rasa pencapaian.

6. Rayakan Kemajuan Kecil

Setiap kali kalian menyelesaikan tantangan atau proyek, rayakan keberhasilan kecil ini.

  • Beri diri kalian hadiah seperti istirahat, makanan favorit, atau nonton film.
  • Bagikan pencapaian kalian dengan teman atau komunitas koding untuk mendapatkan dukungan dan motivasi.

Apa yang Terjadi Jika Konsisten?

Jika kalian bisa menjaga kebiasaan ini selama 30-40 hari, belajar koding akan menjadi lebih mudah.

  • Kalian tidak akan perlu berpikir, "Haruskah aku belajar hari ini?"
  • Rutinitas ini akan menjadi otomatis.
  • Motivasi tidak lagi menjadi masalah karena ini sudah menjadi bagian dari hidup kalian.

Pesan Penyemangat

Belajar koding adalah perjalanan panjang, dan tidak apa-apa jika kalian merasa bingung atau kesulitan di awal. Yang penting adalah tetap muncul dan melakukannya setiap hari. Dengan kerja keras dan konsistensi, hasilnya akan datang.

Aku ada di sini mendukung kalian. Kalian sudah melakukan hal yang luar biasa sejauh ini, dan aku yakin kalian bisa terus berkembang lebih baik.

Tetap semangat dan jangan menyerah, ya! 😊

Membuat Website Undangan Ulang Tahun Sederhana dengan HTML

Halo teman-teman! Kali ini, kita akan mempraktekkan semua yang sudah dipelajari untuk membuat proyek kecil: Website Undangan Ulang Tahun ....

Membuat Website Undangan Ulang Tahun Sederhana dengan HTML

Website Undangan Ulang Tahun dengan HTML Sederhana

Halo teman-teman!

Kali ini, kita akan mempraktekkan semua yang sudah dipelajari untuk membuat proyek kecil: Website Undangan Ulang Tahun. Kita akan menggabungkan elemen-elemen seperti heading, gambar, list, dan link untuk menciptakan undangan digital bergaya retro. Yuk, kita mulai!


Apa yang Akan Kita Buat?

Website ini akan berisi:

  1. Judul untuk memberitahukan bahwa ini adalah ulang tahun kalian.
  2. Gambar bertema ulang tahun.
  3. Daftar barang yang tamu perlu bawa.
  4. Link ke lokasi acara menggunakan Google Maps.

Contohnya nanti akan terlihat seperti ini:

  • Judul: "Ayo Rayakan Ulang Tahunku!"
  • Gambar: Balon warna-warni.
  • Daftar: Kado, makanan, dan minuman.
  • Link: Lokasi acara di Google Maps.

Langkah Membuat Website Undangan

1. Buat File HTML Baru

Buka teks editor seperti VS Code, buat file baru, dan simpan dengan nama index.html. Tambahkan struktur dasar HTML:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Undangan Ulang Tahun</title>
</head>
<body>
</body>
</html>

2. Tambahkan Judul

Gunakan heading <h1> untuk judul utama:

<h1>Ayo Rayakan Ulang Tahunku!</h1>

3. Tambahkan Gambar

Gunakan elemen <img> untuk menambahkan gambar bertema ulang tahun. Jangan lupa tambahkan alt text untuk deskripsi gambar:

<img src="https://via.placeholder.com/300x200" alt="Balon warna-warni untuk pesta ulang tahun" />

4. Buat Daftar Barang yang Perlu Dibawa

Gunakan elemen <ul> untuk membuat daftar barang:

<h2>Apa yang Harus Dibawa:</h2>
<ul>
    <li>Kado</li>
    <li>Makanan ringan</li>
    <li>Minuman</li>
</ul>

5. Tambahkan Link ke Lokasi

Gunakan elemen <a> untuk membuat link ke lokasi acara:

<h2>Lokasi Acara:</h2>
<a href="https://goo.gl/maps/example" target="_blank">Klik di sini untuk melihat lokasi di Google Maps</a>

6. Hasil Akhir

Gabungkan semua bagian, dan kode lengkapnya akan terlihat seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Undangan Ulang Tahun</title>
</head>
<body>
    <h1>Ayo Rayakan Ulang Tahunku!</h1>
    <img src="https://via.placeholder.com/300x200" alt="Balon warna-warni untuk pesta ulang tahun" />
    <h2>Apa yang Harus Dibawa:</h2>
    <ul>
        <li>Kado</li>
        <li>Makanan ringan</li>
        <li>Minuman</li>
    </ul>
    <h2>Lokasi Acara:</h2>
    <a href="https://goo.gl/maps/example" target="_blank">Klik di sini untuk melihat lokasi di Google Maps</a>
</body>
</html>

Cara Menjalankan Kode

  1. Simpan file index.html.
  2. Klik kanan file, pilih Open With, lalu buka dengan browser seperti Google Chrome.
  3. Kalian akan melihat website undangan ulang tahun sederhana kalian! 🎉

Kustomisasi Tambahan

  1. Ubah Gambar: Ganti URL di src dengan gambar yang lebih personal.
  2. Daftar Tambahan: Tambahkan item lain di daftar, misalnya "topi pesta" atau "kamera."
  3. Link Unik: Ganti URL Google Maps dengan lokasi acara kalian.

Kesimpulan
Keren kan? Dengan hanya menggunakan HTML sederhana, kalian bisa membuat undangan ulang tahun digital yang personal dan interaktif. Jangan lupa share hasil kalian dan beri tahu kami apa yang kalian buat. Sampai jumpa di pelajaran berikutnya! 😊